"Allah akan menolong seorang hambanya, selama hamba itu senantiasa menolong saudaranya" (HR. Muslim)
Tampilkan postingan dengan label belajar agama islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label belajar agama islam. Tampilkan semua postingan

Ketahuilah wahai Sahabat, Ibadah Sholat mempunyai Rahasia terdalam



1. NIAT dan KEIKLASAN dalam SHOLAT , berfungsi sebagai RUH....
2. BERDIRI dan DUDUK dalam Sholat, berfungsi sebagai TUBUH.......
3. RUKUK dan SUJUD dlm Sholat, berfungsi sebagai KEPALA, TANGAN dan KAKI....
Jika RUKUK dan SUJUD nya sempurna / khusyu' tuma'ninah, maka ini berfungsi sebagai KEINDAHAN2 bentuk tubuh, menambah ketampanan/ kecantikan wajah dan kulit...
4. DZIKIR dan TASBIH di dalam sholat, berfungsi sebagai
Alat alat indra....
Jika mengetahui makna dzikir dan tasbih , maka ini berfungsi sebagai kesehatan alat indra
Alat indra menjadi dapat melihat, mendengar, mencium, merasakan makna2 sholat....
Dan amalan Sholat kita, di alam barzah akan berwujud sebagai makhluk yang Tampan / tidaknya, bergantung pd khusyu tidaknya sang Qalbu ketika menjalankan ibadah SHOLAT......
Disadur dari buku ibadah Sufistik
by : Sayyid Haidar Amuli
Shollu 'alan Nabiiy......

Habib Umar bin Hafidh : 3 Hal Yang Menyenangkan Hati Rasulullah saw




Pertama, Bersihnya Hati
Bersihnya hati dari sifat sombong, ujub, riya', dengki, benci, dan lain-lain.
Rasulullah bersabda, "Jika engkau mampu menjalani hari tanpa ada rasa benci terhadap siapapun di hatimu maka lakukanlah, karena itu adalah sunnahku, menjalankan sunnahku berarti mencintaiku, ia yang mencintaiku akan bersamaku di surga kelak".
Kedua, Menjalankan Amanah
amanah-amanah Rasulullah saw yang dipercayakan kepada ummatnya, semua perintah dan larangan Rasulullah saw adalah amanah bagi kita, begitu juga sunnah-sunnah dan akhlaq Rasulullah saw.
Ketiga, Menghilangkan sikap 'Keakuan'
yaitu sifat egois dan mementingkan diri-sendiri, hingga ia mempunyai prinsip terhadap saudara seimannya,
"Aku adalah dia dan dia adalah aku" (Aku menyukai kebaikan baginya sebagaimana aku menyukai kebaikan bagi diriku sendiri)

Dzikir Tahlil Syamsi Syumus Al Imam Al Qutb Al Arifbillah Al Habib Abdullah bin Abubakar Al 'Aydrus Al Akbar

Dzikir Tahlil Syamsi Syumus Al Imam Al Qutb Al Arifbillah Al Habib Abdullah bin Abubakar Al 'Aydrus Al Akbar: Baca: LAA ILAAHA ILLALLAAHU MUHAMMADUR RASUULULLAH 3x, lalu membaca: LAA ILAAHA ILLALLAAH 360x, dan ditutup membaca LAA ILAAHA ILLALLAAHU MUHAMMADUR RASUULULLAAH 3x, ShALLALLAAHU 'ALAIHI WA 'AALIHI WA SALLAM 1x. sebelum membaca agar mengirimkan Alfatihah untuk beliau: ALFATIHAH ILAA RUUHI AL IMAM AL HABIB ABDULLAH BIN ABUBAKAR AL 'AYDRUS AL AKBAR WA UShUULIHI WA FURUU'IHI WA JAMII'IS SILSILAH AL 'AYDARUSIYYAH WA ILAA HADhROTIN NABI, ALFATIHAH. dibacanya setiap hari, boleh malam hari atau siang hari, asalkan sekali baca, tidak boleh terhenti, jadi siapkan waktu dalam membacanya agar tidak ada yang mengganggu, saat membacanya fokus di hati pada kalimat ILLALLAAH, boleh dengan gerakan kepala, boleh dibaca di hati, boleh juga dengan lisan dan hati, tetapi yang utama di bacanya dengan lisan dan hati, dengan sedikit bersuara bisa terdengar ditelinganya (tidak terlalu keras membacanya), membacanya tidak terburu-buru (jangan terlalu cepat, membacanya seperti acara tahlillan).

Alfaqir (Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus) ijazahkan dzikir tersebut diatas bagi siapa saja yang mau mengamalkannya, yang dzikir tersebut sambung-menyambung sanadnya sampai ke Al Imam Al Habib Abdullah bin Abubakar Al 'Aydrus Al Akbar, dan wajib untuk mengamalkan setiap hari dan seterusnya bagi yang mengaku sebagai murid alfaqir, semua boleh mengambil ilmu dari alfaqir tetapi tidak semua menjadi murid alfaqir dan di aku murid sama alfaqir, jadi yang mau di akui jadi murid dan yang merasa murid alfaqir wajib mengamalkan dzikir tersebut setiap hari dan seterusnya (sampai mati). Dzikir tersebut adalah salah satu dzikir amalan Tarekat Al 'Aydrusiyyah (Al Imam Al Qutb Al Habib Abdullah bin Abubakar Al 'Aydrus Al Akbar). InsyaAllah yang mengamalkan dengan istiqomah akan banyak mendapat manfaat, dan insyaAllah akan meninggal dalam keadaan khusnul khotimah, yang matinya dapat mengucap LAA ILAAHA ILLALLAAH. Aamiin.

Adab Anak Terhadap Ibu Dan Bapak.

ayah dan ibu

Al-Imam Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali di dalam kitab Bidayatul Hidayah mengatakan
Ada sepuluh perkara adab anak terhadap ibu bapak, yaitu :
1. Mendengar dan patuh kepada perkataan ibu dan bapaknya, serta segala apa yang disuruh oleh ibu bapaknya wajib diterima dan haram ditolaknya, kecuali apa yang dilarang didalam agama maka harus dihindari dengan berbicara secara sopan santun kepadanya.
2. Berdiri jika ibu dan bapak berdiri karena mengtakzimkannya.
3. Jangan berjalan di hadapan ibu bapaknya.
4. Jangan meninggikan suara melebihi suara ibu dan bapaknya.
5. Apabila ibu dan bapak memanggil hendaklah dijawab dengan kalimat yang sopan, yang mengesankan penghormatan seperti : labbaik atau na'am, jika dengan bahasa arab.
6. Bersungguh-sungguh dalam menuntut keridhaan orang tua dengan perkataan atau perbuatan serta merendahkan diri.
7. Berbuat kebajikanlah kepada ibu dan bapak dengan pekerjaan atau ucapan.
8. Jangan memandang kepada ibu dan bapak dengan pandangan yang menyakitkan atau membikin mereka marah.
9. Jangan bermuka masam di hadapan kedua orang tua karena akan membuat keduanya marah.
10. Jangan pergi sebelum mendapat izin dari keduanya kecuali jika berpergiannya untuk berangkat haji yang fardhu ain, maka tidak usah untuk minta izin, tetapi sunnat belaka (disunnat untuk minta izin). Apabila menjalankan haji sunnat (haji ke 2, 3, dst) maka harus minta izin kepada keduanya, demikian juga pergi untuk berziarah ke makam anbiya', aulia atau untuk menuntul ilmu.

◦⌣̊┈̥-̶̯͡·̵̭̌✽̤̥̈̊ The day of Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam @>--



Suatu ketika Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam menjadi imam shalat. Para sahabat yang menjadi makmum di belakangnya mendengar bunyi menggerutup seolah2 sendi2 pada tubuh Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bergeser antara satu sama lain.

Umar bin Khatab ra yg tidak tahan melihat keadaan baginda itu, langsung bertanya setelah selesai sholat,
”Ya Rasulullah, kami melihat seolah2 tuan menanggung penderitaan yang amat berat, apakah Anda sakit?”

Rasulullah shollallahu alaihi wasallam menjawab,
”Tidak. Alhamdulillah, aku sehat dan segar.”
Mendengar jawaban ini Sahabat Umar melanjutkan pertanyaannya, ”Lalu mengapa setiap kali Anda menggerakkan tubuh, kami mendengar seolah2 sendi2 bergesekan di tubuh tuan? Kami yakin engkau sedang sakit…”

Melihat kecemasan di wajah para sahabatnya, Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam pun mengangkat jubahnya.

Para sahabat amat terkejut. Ternyata perut Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam yang kempis, kelihatan dililiti sehelai kain yang berisi batu kerikil untuk menahan rasa lapar.
Batu-batu kecil itulah yang menimbulkan bunyi2 halus setiap kali tubuh Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam bergerak.

Umar ra memberanikan diri berkata, ”Ya Rasulullah! Adakah bila Anda menyatakan lapar dan tidak punya makanan, lalu kami hanya akan tinggal diam?”

Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam menjawab dengan lembut,
”Tidak para sahabatku. Aku tahu, apa pun akan engkau korbankan demi Rasulmu ini. Tetapi apakah yang akan aku jawab di hadapan Allah nanti, apabila aku sebagai pemimpin, menjadi beban bagi umatnya?”

Para sahabat hanya tertegun. Rasul shollallahu 'alaihi wasallam pun melanjutkan,
”Biarlah kelaparan ini sebagai hadiah Allah buatku, agar umatku kelak tidak ada yang kelaparan di dunia ini.. lebih2 lagi tiada yang kelaparan di Akhirat kelak."

SENYUM




Salah seorang sahabat, Abdullah bin Harits Ra., pernah menuturkan tentang Rasulullah Saw.: “Tidak pernah aku melihat seseorang yang lebih banyak tersenyum daripada Rasulullah Saw.” (HR. at-Tirmidzi).

Suatu ketika, seorang sahabat yang tidak memiliki apa pun untuk disedekahkan bertanya kepada Rasulullah Saw.: “Jika kami ingin bersedekah, namun kami tidak memiliki apa pun, lantas apa yang bisa kami sedekahkan dan bagaimana kami menyedekahkannya?”

Rasulullah Saw. bersabda: “Senyum kalian bagi saudaranya adalah sedekah, beramar makruf dan nahi mungkar yang kalian lakukan untuk saudaranya juga sedekah, dan kalian menunjukkan jalan bagi seseorang yang tersesat juga sedekah.” (HR. at-Tirmidzi dari Abu Dzar Ra.).

Rasulullah Saw. bersabda: “Tersenyum ketika bertemu saudaramu adalah ibadah.” (HR. at-Trimidzi, Ibnu Hibban dan al-Baihaqi).

Rasulullah Saw. bersabda: “Janganlah kamu meremehkan kebaikan sekecil apapun, sekalipun itu hanya bermuka manis saat berjumpa saudaramu.” (HR. Muslim).

Do'a Dapat Jodoh






Doa bagi laki2 yang berharap jodoh :

ROBBI HABLII MIILANDUNKA ZAUJATAN THOYYIBAH AKHTUBUHA WA ATAZAWWAJ BIHA WATAKUNA SHOIHIBATAN LII FIDDIINI WADDUNYAA WAL AAKHIROH

artinya : Ya Robb berikanlah kepadaku istri yang terbaik dari sisi-Mu, istri yang aku lamar dan nikahi dan istri yang menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia dan akhirat.

Doa bagi wanita yang berharap jodoh :

ROBBI HABLII MIN LADUNKA ZAUJAN THOYYIBAN WAYAKUUNA SHOHIBAN LII FIDDIINI WADDUNYAA WAL AAKHIROH,

artinya : Ya Robb berikanlah kepadaku suami yang terbaik dari sisi-Mu, suami yang juga menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia & akhirat.

IQRO' terhadap Alam "




Bismillahir Rohmaanir Rohiim

“Dan di bumi terdapat ayat-ayat (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin. Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?”
QS Adz-Dzariyat ayat 20-21:

Maka apakah kamu tidak memperhatikan?”

Kalimat yang bernada bertanya ini tidak lain adalah perintah agar kita memperhatikan ayat-ayat-Nya yang berupa segala yang ada di bumi dan juga yang ada pada diri kita masing-masing.

Inilah ayat-ayat Allah dalam bentuk alam semesta (ath-thabi’ah, nature).

Dalam QS Yusuf ayat 109, Allah berfirman:

Bismillahir Rohmaanir Rohiim

Maka tidakkah mereka bepergian di muka bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka?”

Perhatikanlah sejarah dan ihwal manusia (at-tarikh wal-basyariyah..
Karena itu semua termasuk ayat ayat Allah Ta'ala yg terbentang di Alam....

apa yang harus kita lakukan terhadap ayat-ayat tersebut ?

jawabannya ternyata hanya satu kata: iqra’ (bacalah), dan inilah perintah yang pertama kali Allah turunkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam....

Jadi, IQRO' bukan hanya di tafsirkan membaca al Qur'an saja, namun kita di perintahkan untuk mbaca Alam di sekitar kita terutama apa yg ada pada diri kita sendiri...

Bismillahir Rohmaanir Rohiim

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS Al-‘Alaq: 1-5)

Lalu bagaimana kita membaca ayat-ayat Allah? Jawabannya ada pada dua kata: tadabbur dan tafakkur.

Tadabbur terhadap bacaan al Qur'an dengan bacaan yg betul dan memperhatikan maknanya,

Tafakur terhadap ayat ayat Allah Ta'ala di sekitar kita sebagai salah satu sifat orang-orang yang berakal (ulul albab)

Dalam QS Ali ‘Imran ayat 190 – 191, Allah berfirman:

Bismillahir Rohmaanir Rohiim

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka mentafakkuri (memikirkan) tentang penciptaan langit dan bumi (lalu berkata):
"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia; Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”

Tujuan utama dan pertama kita membaca ayat-ayat Allah pada sekitar kita terutama pd diri kita sendiri adalah agar kita semakin mengenal Allah (ma’rifatullah).

Dan ketika kita telah mengenal Allah dengan baik, secara otomatis kita akan semakin takut, semakin beriman, dan semakin bertakwa kepada-Nya.

Karena itu, indikasi bahwa kita telah membaca ayat-ayat Allah dengan baik adalah meningkatnya keimanan, ketakwaan, dan rasa takut kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dan yang semestinya terjadi pada diri kita setelah kita membaca ayat-ayat Allah yg tersebar di sekitar kita adalah sebagaimana firman Allah berikut ini:

Bismillahir Rohmaanir Rohiim

Dan mereka mentafakkuri (memikirkan) tentang penciptaan langit dan bumi (lalu berkata): ‘Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia; Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS Ali ‘Imran: 191)

Ketika kita Iqro terhadap ayat ayat Allah Ta'ala yg tersebar di skitar kita, maka kita bersahabat dengan Allam...

Sholat Istisqo yg membawa Hidayah

Satu saat , ada sekumpulan orang yang tengah mengadakan upacara pengorbanan. 

Dalam upacara itu sang Dukun yang memimpin upacara telah siap menghujamkan sebilah pisau ke dada gadis cantik yang dijadikan persembahan bagi Dewa Hujan.

Kekeringan hebat yang menyengsarakan penduduk dusun itu telah berjalan terlalu lama. Gadis itu adalah gadis ketiga yang dipersembahkan ke altar eksekusi setelah yang dua lainnya belum juga membuat hujan turun dari langit.

Dari kejauhan Syekh Malik Ibrahim berteriak lantang mencegah praktik kesyirikan itu, tetapi terlambat, ujung pisau telah sampai ke dada si gadis malang, namun keajaiban terjadi, pisau itu tak mampu menembus dadanya. Si dukun merasa ada kekuatan gaib yang menghadang tenaganya menakan pisau ke dada. Sampai kemudian si dukun terlempar jauh.

Tahulah si dukun setelah Syekh Malik mendekat, dan kejadian itu adalah ulah laki-laki asing yang berdiri didepannya. Dengan rasa marah menggumpal, si dukun menanyakan kenapa Syekh Malik menghalangi pelaksanaan upacara itu.

“Sudah berapa gadis yang dikorbankan?” tanya Syekh Malik. “Dua,” jawab si dukun itu. “Apakah setelah dua nyawa itu melayang, hujan turun?” tanya Syekh Malik lagi.

Si dukun terdiam. Memang setelah dua persembahan lalu, Dewa Hujan belum juga bermurah hati menurunkan airnya. Tetapi ia meyakini setelah yang ketiga ini, Dewa Hujan akan mengabulkan permohonannya, yang juga merupakan permohonan semua penduduk dusun itu.

Sesaat setelah menyadari kondisi yang dialami penduduk, Syekh Malik berujar, “Bila hujan dapat turun, masihkah kalian akan mengorbankan gadis ini?”.

“Yang kami inginkan adalah hujan, tuan. Jika hujan turun, kami akan bebaskan gadis itu,” ujar seorang penduduk.

Syekh Malik lalu menjalankan shalat sunnah minta hujan, Shalat Istisqa’. Keikhlasan dan ketaqwaannya yang tinggi membuat shalat itu menemui makbulnya. Hujan turun dengan deras, mengakhiri kekeringan dari tanah dusun tersebut.

Orang-orang yang menyaksikan itu menjadi takjub dan tak kepalang gembiranya. Mereka serentak bersujud seperti menyadari bahwa Syekh Malik adalah seorang dewa. Tetapi Syekh Malik segera mencegah dan menyuruh mereka bangkit. Dengan lembut ia menjelaskan semua adalah berkat keagungan Allah, Tuhan yang sebenarnya, Tuhan yang tidak mereka kenal.

Dengan sebab takjub dan mendapat pencerahan dari sebuah tanda kebesaran Allah yang baru lewat tadi, orang-orang itu menyatakan ketertarikannya pada Islam.

Mereka ingin memeluk Islam dan belajar mengenai ajarannya

.Syekh Maulana Malik Ibrahim
dikenal dg Syekh Maghribi, yang berarti “guru dari Barat”.


Ayahnya adalah Barebat Zainul Alam, seorang ulama.

Konon ayahnya inilah yang menitahkan Syekh Malik agar menyebarkan agama Islam di Jawa yang waktu itu pemerintah dipegang oleh Majapahit.

Stamford Raffle, yang menjadi Gubernur Jenderal Inggris untuk Jawa (1781-1826) menulis dalam bukunya, History of Java, bahwa Syekh Malik adalah keturunan Sahabat Nabi, Ali Bin Abi Thalib. Dituliskannya bahwa Syekh Malik adalah keturunan yang ke-16.

Tiba di Gresik Syekh Malik kemudian juga dikenal sebagai SUNAN GRESIK ...

Di sana ia mulai melancarkan dakwahnya.
Kedatangannya menyebarkan kesejukan bagi penduduk desa itu.

Tak pernah tangannya berat untuk menolong orang. Ia juga mempunyai kepandaian mengobati berbagai penyakit.

Demikianlah Syekh Malik benar-benar menjadi GURU bagi rakyat.

Tahun 1419 M, wali songo nomor satu ini wafat.

Ajarannya di kemudian hari dilanjutkan oleh sunan-sunan lain sampai Islam dengan kalimat Allah-nya benar-benar tegak di tamah JAWA dan sekitarnya.....

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَيه وَ عَلَىآلِهِ وَ أَصْحَابِه

Kalam Habib Umar Bin Hafidz


Jika semua perbuatan baik Anda ditempatkan di salah satu sisi timbangan dan satu sholawat dari Allāh ditempatkan di sisi lain, sholawat dari Allāh akan lebih besar daripada semua amal baikmu. Amal baik anda tidak dapat dibandingkan dengan tindakan Tuhan semesta alam. Bahkan tidak hanya amalan Anda, tetapi semua tindakan yang baik dari seluruh ciptaan dari zaman Adam sampai hari kiamat ditempatkan pada salah satu sisi timbangan dan satu sholawat dari Tuhan semesta alam ditempatkan di sisi lain, sholawat dari Allāh akan lebih besar daripada semua amal baik tersebut. Itu adalah satu sholawat dari Allah. Bagaimana kalau sekitar sepuluh sholawat yang Allāh anugerahkan pada kita dalam pertukaran untuk satu sholawat yang kita ucapkan untuk Nabi Muḥammad (semoga Allah memberkatinya dan memberinya damai)?
Sholawat untuk Nabi gubahan habib Ali Bin Muhammad Bin Husein AlHabsyi (simtudduroor)
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ مِفْتَاحِ بَابِ رَحْمَةِ اللَّهِ، عَدَدَ مَا فِي عِلْمِ اللَّهِ، صَلاةً وَسَلامًا دائِمَيْنِ بِدَوَامِ
مُلْكِ اللَّهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
اللَّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ و بَارِكْ على سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ أَوَّلِ مُتَلَقٍّ لِفَيْضِكَ الأَوَّل، وأَكْرَمِ حَبِيبٍ تَفَضَّلْتَ عَلَيْهِ فَتَفَضَّلَ و
على آلِهِ و صَحْبِهِ و تَابِعِيهِ و حِزْبِهِ ما دَامَ تَلَقِّيِهِ مِنْكَ و تَرَقِّيِهِ إِلَيْكَ و إِقْبالُكَ عَلَيْهِ و إِقْبَالُهُ عَلَيْكَ و شُهُودُهُ لَكَ و
انْطِراحُهُ لَدَيْكَ صَلاةً نَشْهَدُكَ بِها مِنْ مِرَآتِهِ و نَصِلُ بِها إلى حَضْرَتِكَ مِنْ حَضْرَةِ ذاتِهِ قائِمِينَ لَكَ و لَهُ بِالأَدَبِ
الوَافِرِ مَغْمُورينَ مِنْكَ ومِنْهُ بِالمَدِدِ البَاطِنِ و الظَّاهِرِ.
Ket. Foto, habib Umar berada di ruangan tempat Habib Ali menyusun Simtudduroor dan semua tulisannya..

Jangan menjadi orang tua yang bengis dan otoriter


Baru diberi kekuasaan sedikit bagai seorang Raja dan Ratu di Rumahnya, mengapa memerintah dengan bengis ? Lantas menganiaya anaknya sendiri ketika mereka bersalah.

Cacian dan pukulan melayang, serta cubitan keras hingga biru menghiasi sekujur tubuh anak.

Dimana Rasa Kasih sayangmu wahai orang tua ?

Sedangkan Allah Subhanahu wata'ala yang Maha Kuasa, memiliki sifat Rahman danRahim

Bahkan, Nabi Muhammad Shollallahu 'alaihi wasallam diutus untuk menyebarkan Cinta /
Rahmat (kasih sayang) dan ajaran Islam di sebar dengan Cinta / Rahmat / Kasih sayang pula

Ingatlah !
Allah Ta'ala akan mencabut sifat belas kasih apabila orangtua tidak menyayangi anak anaknya.

Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tiada kuasa aku (menolong kamu) jika Allah telah mencabut sifat belas kasih dari hatimu." (HR Bukhari)

Setiap orangtua wajib memberikan rasa cinta yang tulus pada anak-anaknya....

Jangan menjadi orang tua yang bengis , kejam dan Otoriter,
Dan jangan pula lemah dalam mendidik ,
artinya semua nafsu anak diumbar.

Anak anak kandung adalah generasi penerus kita, mereka lahir bukan atas kehendaknya.

Mereka adalah amanah Allah Ta'ala yg harus dijaga dan di didik dengan penuh kasih sayang,
Doa mereka untuk ke dua orang tuanya, sampai ke Alam Bardzah....

Apabila mereka dididik menjadi anak sholih maka ke dua orang tuanya di akhirat kelak akan mendapatkan mahkota dari cahaya.
Ini berkat amalan anak anakmu yg meng amalkan al Qur'an.

عن معاد الجهني رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم " من قرأ القرآن وعمل بما فيه ألبس والداه تاجا يوم القيامة ضوءه أحسن من ضوء الشمس فى نيوت الذنيا لوكانت فيكم فما ضنكم بإلذي عمل بهذا

Dari Mu'adz Al-Juhanni R.A berkata:
Rosulullah shola allahu 'alaihi wasalam bersabda

" Barangsiapa membaca Al-qur'an dan mengamalkan apa yang terkandung didalamnya,
maka kedua orangtuanya akan dikenakan Mahkota pada hari kiamat yang cahayanya melebihi cahaya matahari seandainya ada didalam rumah-rumah kalian didunia ini, maka bagaimanakah perkiraanmu mengenai orang yang mengamalkannya ???".
(H.R. Ahmad, Abu Dawud - At-Targhib)

Hai Para Orang Tua,
Akan kau bawa kemanakah anak anakmu itu ?

Berlemah lembutlah pada mereka,
Dan berikan mereka kasih sayang yang penuh dan jangan membonsai kasih pada mereka sehingga mereka menjadi liar karena kurang kasih sayang orang Tua....

Mereka bagai kertas putih , orang tuanyalah yang menjadikan mereka , Majusi, Yahudi, Nasrani

maka yang bertanggung jawab penuh terhadap perilaku si anak adalah orang tua sebagaimana dalam hadits Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam

"Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah, kedua orang tuanya lah yang membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi."
(HR.Bukhari).

Belajar dari TANAH yg Tetap MULIA Meski Dihina






Bismillah.....

Lihatlah Tanah.
Tanah selalu bertempat di bawah kaki, bahkan selalu di injak injak SEMUA MakhlukNYA,
Bahkan pd tanahlah orang membuang Sampah,
Pada Tanah pula tempat menanam semua bangkai mayat .

Tanah selalu Tawadhu , meski di takdirkan terhina krn selalu di injak injak dan diludahi...

namun ALLAH TA'ALA MEMULIAKAN tanah sbg bahan pembuatan makhluk Mulia bahkan lebih Mulia dari Malaikat yaitu MANUSIA, ...yang di sanalah mengalir NUR Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam yg diMULIAKAN ALLAH TA'ALA sebagai KEKASIH ALLAH TA"ALA...

Dari Tanah kita belajar Tawadhu dan tidak sombong.

Tanah meski nampak Hina dan kotor, namun ia di MULIAKANNYA dg diamanahkanNYA sebagai tempat tumbuh aneka warna warni bunga cantik dan harum,
Tempat aneka Tanaman ,Buah, Padi padian, Gandum, dan Sayuran yg semua dimanfaatkan MakhlukNYA ...

Dari Tanah kita dapat Belajar Ikhlas bahkan membuang Dendam .

Bukankah Dendam yg di simpan di hati bagaikan menyimpan sampah dan Bangkai yg membusuk ?

Maka dari Tanah kita dapat belajar bagaimana menetralkan berbagai macam bau busuk seperti
BANGKAI dan SAMPAH,....

Jika dari Tanah kita belajar Tawadhu, maka Tawadhu yang Tulus akan selalu menghasilkan manfaat dan Barokah bagi seluruh Alam....

Jika Tanah dapat menyimpan kekayaan Alam yg terpendam di dalamnya, seperti Danau yg sejuk, Emas, Bebatuan perhiasan Intan Berlian, Batu Zamrud, Aqik dll,
Bahkan dapat menyimpan kekayaan Alam lain yang indah....
Maka di Hati lah terletak Kekayaan Sejati yang sesungguhnya.....

Jika Tanah dipakai Tempat Sujud,
Maka Hati kita pun dapat dipakai tempat untuk Sujud dan dapat pula di ibaratkan sebagai Bait Allah Ta'ala ketika hati ber Tawaf pdNYA (Dzikir)

Subhanallah...
Allahu Akbar...
Alhamdulillah.....

Shollu 'alan Nabiiy Shollallahu 'alaihi wasallam
((Mutiara Qolbu))

Delapan Dalil Bid’ah Hasanah



1.Al-Muhaddits al-‘Allamah as-Sayyid ‘Abdullah ibn ash-Shiddiq al-Ghumari al-Hasani dalam kitab Itqan ash-Shun’ah Fi Tahqiq Ma’na al-Bid’ah, menuliskan bahwa di antara dalil-dalil yang menunjukkan adanya bid’ah hasanah adalah sebagai berikut (Lihat Itqan ash-Shun’ah, h. 17-28):

Firman Allah dalam QS. al-Hadid: 27:

وَجَعَلْنَا فِي قُلُوبِ الَّذِينَ اتَّبَعُوهُ رَأْفَةً وَرَحْمَةً وَرَهْبَانِيَّةً ابْتَدَعُوهَا مَا كَتَبْنَاهَا عَلَيْهِمْ إِلَّا ابْتِغَاءَ رِضْوَانِ اللَّهِ (الحديد: 27)

“Dan Kami (Allah) jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya (Nabi ‘Isa) rasa santun dan kasih sayang, dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah, padahal Kami tidak mewajibkannya kepada mereka, tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk mencari keridhaan Allah” (Q.S. al-Hadid: 27)

Ayat ini adalah dalil tentang adanya bid’ah hasanah. Dalam ayat ini Allah memuji ummat Nabi Isa terdahulu, mereka adalah orang-orang muslim dan orang-orang mukmin berkeyakinan akan kerasulan Nabi Isa dan bahwa berkeyakinan bahwa hanya Allah yang berhak disembah.

Allah memuji mereka karena mereka kaum yang santun dan penuh kasih sayang, juga karena mereka merintis rahbaniyyah. Praktek Rahbaniyyah adalah perbuatan menjauhi syahwat duniawi, hingga mereka meninggalkan nikah, karena ingin berkonsentrasi dalam beribadah kepada Allah.Dalam ayat di atas Allah mengatakan “Ma Katabnaha ‘Alaihim”, artinya: “Kami (Allah) tidak mewajibkan Rahbaniyyah tersebut atas mereka, melainkan mereka sendiri yang membuat dan merintis Rahbaniyyah itu untuk tujuan mendekatkan diri kepada Allah”. dalam ayat ini Allah memuji mereka, karena mereka merintis perkara baru yang tidak ada nash-nya dalam Injil, juga tidak diwajibkan bahkan tidak sama sekali tidak pernah dinyatakan oleh Nabi ‘Isa al-Masih kepada mereka. Melainkan mereka yang ingin berupaya semaksimal mungkin untuk taat kepada Allah, dan berkonsentrasi penuh untuk beribadah kepada-Nya dengan tidak menyibukkan diri dengan menikah, menafkahi isteri dan keluarga.

Mereka membangun rumah-rumah kecil dan sederhana dari tanah atau semacamnya di tempat-tempat sepi dan jauh dari orang untuk beribadah sepenuhnya kepada Allah.

2. Hadits sahabat Jarir ibn Abdillah al-Bajali, bahwa ia berkata: Rasulullah bersabda:

مَنْ سَنَّ فِيْ الإِسْلاَمِ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُوْرِهِمْ شَىْءٌ، وَمَنْ سَنَّ فِيْ الإِسْلاَمِ سُنَّةً سَيِّئَةً كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَىْءٌ (رواه مسلم)

“Barang siapa merintis (memulai) dalam agama Islam sunnah (perbuatan) yang baik maka baginya pahala dari perbuatannya tersebut, dan pahala dari orang yang melakukannya (mengikutinya) setelahnya, tanpa berkurang sedikitpun dari pahala mereka. Dan barang siapa merintis dalam Islam sunnah yang buruk maka baginya dosa dari perbuatannya tersebut, dan dosa dari orang yang melakukannya (mengikutinya) setelahnya tanpa berkurang dari dosa-dosa mereka sedikitpun”. (HR. Muslim)

Dalam hadits ini dengan sangat jelas Rasulullah mengatakan: “Barangsiapa merintis sunnah hasanah…”. Pernyataan Rasulullah ini harus dibedakan dengan pengertian anjuran beliau untuk berpegangteguh dengan sunnah (at-Tamassuk Bis-Sunnah) atau pengertian menghidupkan sunnah yang ditinggalkan orang (Ihya’ as-Sunnah). Karena tentang perintah untuk berpegangteguh dengan sunnah atau menghidupkan sunnah ada hadits-hadits tersendiri yang menjelaskan tentang itu.

Sedangkan hadits riwayat Imam Muslim ini berbicara tentang merintis sesuatu yang baru yang baik yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Karena secara bahasa makna “sanna” tidak lain adalah merintis perkara baru, bukan menghidupkan perkara yang sudah ada atau berpegang teguh dengannya.

3. Hadits ‘Aisyah, bahwa ia berkata: Rasulullah bersabda:

مَنْ أَحْدَثَ فِيْ أَمْرِنَا هذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ (رواه البخاريّ ومسلم)

“Barang siapa yang berbuat sesuatu yang baharu dalam syari'at ini yang tidak sesuai dengannya, maka ia tertolak”. (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Hadits ini dengan sangat jelas menunjukkan tentang adanya bid’ah hasanah. Karena seandainya semua bid’ah pasti sesat tanpa terkecuali, niscaya Rasulullah akan mengatakan “Barangsiapa merintis hal baru dalam agama kita ini apapun itu, maka pasti tertolak”. Namun Rasulullah mengatakan, sebagaimana hadits di atas: “Barangsiapa merintis hal baru dalam agama kita ini yang tidak sesuai dengannya, artinya yang bertentangan dengannya, maka perkara tersebut pasti tertolak”.

Dengan demikian dapat dipahami bahwa perkara yang baru itu ada dua bagian: Pertama, yang tidak termasuk dalam ajaran agama, karena menyalahi kaedah-kaedah dan dalil-dalil syara’, perkara baru semacam ini digolongkan sebagai bid’ah yang sesat. Kedua, perkara baru yang sesuai dengan kaedah dan dalil-dalil syara’, perkara baru semacam ini digolongkan sebagai perkara baru yang dibenarkan dan diterima, ialah yang disebut dengan bid’ah hasanah.

4. Dalam sebuah hadits shahih riwayat al-Imam al-Bukhari dalam kitab Shahih-nya disebutkan bahwa sahabat ‘Umar ibn al-Khaththab secara tegas mengatakan tentang adanya bid’ah hasanah.

Ialah bahwa beliau menamakan shalat berjama’ah dalam shalat tarawih di bulan Ramadlan sebagai bid’ah hasanah. Beliau memuji praktek shalat tarawih berjama’ah ini, dan mengatakan: “Ni’mal Bid’atu Hadzihi”. Artinya, sebaik-baiknya bid’ah adalah shalat tarawih dengan berjama’ah.

Kemudian dalam hadits Shahih lainnya yang diriwayatkan oleh Imam Muslim disebutkan bahwa sahabat ‘Umar ibn al-Khaththab ini menambah kalimat-kalimat dalam bacaan talbiyah terhadap apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah. Bacaan talbiyah beliau adalah:

لَبَّيْكَ اللّهُمَّ لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ، وَالْخَيْرُ فِيْ يَدَيْكَ، وَالرَّغْبَاءُ إِلَيْكَ وَالْعَمَلُ

5. Dalam hadits riwayat Abu Dawud disebutkan bahwa ‘Abdullah ibn ‘Umar ibn al-Khaththab menambahkan kalimat Tasyahhud terhadap kalimat-kalimat Tasyahhud yang telah diajarkan oleh Rasulullah.Dalam Tasayahhud-nya ‘Abdullah ibn ‘Umar mengatakan:أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ.

Tentang kaliamat tambahan dalam Tasyahhud-nya ini, ‘Abdullah ibn ‘Umar berkata: “Wa Ana Zidtuha...”, artinya: “Saya sendiri yang menambahkan kalimat “Wahdahu La Syarika Lah”.

6. ‘Abdullah ibn ‘Umar menganggap bahwa shalat Dluha sebagai bid’ah, karena Rasulullah tidak pernah melakukannya. Tentang shalat Dluha ini beliau berkata:

إِنَّهَا مُحْدَثَةٌ وَإِنَّهَا لَمِنْ أَحْسَنِ مَا أَحْدَثُوْا (رواه سعيد بن منصور بإسناد صحيح)

“Sesungguhnya shalat Dluha itu perkara baru, dan hal itu merupakan salah satu perkara terbaik dari apa yang mereka rintis”. (HR. Sa’id ibn Manshur dengan sanad yang Shahih)

Dalam riwayat lain, tentang shalat Dluha ini sahabat ‘Abdullah ibn ‘Umar mengatakan:

بِدْعَةٌ وَنِعْمَتْ البِدْعَةُ (رواه ابن أبي شيبة)

“Shalat Dluha adalah bid’ah, dan ia adalah sebaik-baiknya bid’ah”. (HR. Ibn Abi Syaibah)

Riwayat-riwayat ini dituturkan oleh al-Hafizh Ibn Hajar dalam Fath al-Bari dengan sanad yang shahih.

7. Dalam sebuah hadits shahih, al-Imam al-Bukhari meriwayatkan dari sahabat Rifa'ah ibn Rafi’, bahwa ia (Rifa’ah ibn Rafi’) berkata:

“Suatu hari kami shalat berjama’ah di belakang Rasulullah. Ketika beliau mengangkat kepala setelah ruku’, beliau membaca: “Sami’allahu Lima Hamidah”. Tiba-tiba salah seorang makmum berkata:

رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ

Setelah selesai shalat, Rasulullah bertanya: “Siapakah tadi yang mengatakan kalimat-kalimat itu?”. Orang yang yang dimaksud menjawab: “Saya Wahai Rasulullah...”. Lalu Rasulullah berkata:

رَأَيْتُ بِضْعَةً وَثَلاَثِيْنَ مَلَكًا يَبْتَدِرُوْنَهَا أَيُّهُمْ يَكْتُبُهَا أَوَّلَ

“Aku melihat lebih dari tiga puluh Malaikat berlomba untuk menjadi yang pertama mencatatnya”.

Al-Hafizh Ibn Hajar dalam Fath al-Bari, mengatakan: “Hadits ini adalah dalil yang menunjukkan akan kebolehan menyusun bacaan dzikir di dalam shalat yang tidak ma’tsur, selama dzikir tersebut tidak menyalahi yang ma’tsur” (Fath al-Bari, j. 2, h. 287).

8. al-Imam an-Nawawi, dalam kitab Raudlah ath-Thalibin, tentang doa Qunut, beliau menuliskan sebagai berikut:

هذَا هُوَ الْمَرْوِيُّ عَنِ النَّبِيِّ صَلّى اللهُ عَليهِ وَسَلّمَ وَزَادَ الْعُلَمَاءُ فِيْهِ: "وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ" قَبْلَ "تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ" وَبَعْدَهُ: "فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ". قُلْتُ: قَالَ أَصْحَابُنَا: لاَ بَأْسَ بِهذِهِ الزِّيَادَةِ. وَقَالَ أَبُوْ حَامِدٍ وَالْبَنْدَنِيْجِيُّ وَءَاخَرُوْنَ: مُسْتَحَبَّةٌ.

“Inilah lafazh Qunut yang diriwayatkan dari Rasulullah. Lalu para ulama menambahkan kalimat: “Wa La Ya’izzu Man ‘Adaita” sebelum “Tabarakta Wa Ta’alaita”. Mereka juga menambahkan setelahnya, kalimat “Fa Laka al-Hamdu ‘Ala Ma Qadlaita, Astaghfiruka Wa Atubu Ilaika”. Saya (an-Nawawi) katakan: Ashab asy-Syafi’i mengatakan: “Tidak masalah (boleh) dengan adanya tambahan ini”. Bahkan Abu Hamid, dan al-Bandanijiyy serta beberapa Ashhab yang lain mengatakan bahwa bacaan tersebut adalah sunnah” (Raudlah ath-Thalibin, j. 1, h. 253-254).

BRAVO'-nya si Kafir dan si Munafik

Foto: 'BRAVO'-nya si Kafir dan si Munafik
---------------------------------------------------
Kalau FPI melakukan kebaikan, aksi-aksi sosial dsb, kata kaum kafir harbi dan munafikin alias para pembenci FPI:

"ahh itu mah cuma pencitraan, percuma sandiwaramu FPI! Memangnya cuma FPI doank yang bisa melakukan aksi sosial? Banyak kok yang lainnya!"

Kalau FPI melakukan kesalahan atau terjadi bentrokan alias "aksi anarkis", kata kaum munafikin:

"begitulah memang FPI, ormas anarkis dan kekerasan, jangan dibilang pelakunya cuma oknum FPI ya, tapi memang begitulah perilaku asli anarkis FPI. Pokoknya FPI yang salah, bubarkan FPI!"

Kalau PDIP(contoh) melakukan kebaikan, aksi-aksi sosial dsb, kata kaum munafikin:

"begitulah memang PDIP. Sungguh mulia memang mereka, parpol peduli wong cilik, bukti aksi-aksi sosial dan kepedulian mereka tak bisa kalian sangkal, sisi kemanusiaan PDIP memang luar biasa, bravo PDIP!"

Kalau PDIP melakukan kesalahan/anarkisme, kata kaum munafikin:

"itu pelakunya kan cuma oknum PDIP, jangan bawa2 nama PDIPnya karena itu cuma ulah segelintir oknum, itu cuma individu-individu yang bersalah. Lagian bisa aja itu massa dari luar yang pake baju merah PDIP, bisa aja tokh?

Kalo PDIP(contoh)-nya mah bagus. Bravo PDIP!" :v

Dukungan untuk FPI "indonesia tanpa JIL" (Jaringan Iblis La'natullah)

 Kalau FPI melakukan kebaikan, aksi-aksi sosial dsb, kata kaum kafir harbi dan munafikin alias para pembenci FPI:

"ahh itu mah cuma pencitraan, percuma sandiwaramu FPI! Memangnya cuma FPI doank yang bisa melakukan aksi sosial? Banyak kok yang lainnya!"

Kalau FPI melakukan kesalahan atau terjadi bentrokan alias "aksi anarkis", kata kaum munafikin:

"begitulah memang FPI, ormas anarkis dan kekerasan, jangan dibilang pelakunya cuma oknum FPI ya, tapi memang begitulah perilaku asli anarkis FPI. Pokoknya FPI yang salah, bubarkan FPI!"

Kalau PDIP(contoh) melakukan kebaikan, aksi-aksi sosial dsb, kata kaum munafikin:

"begitulah memang PDIP. Sungguh mulia memang mereka, parpol peduli wong cilik, bukti aksi-aksi sosial dan kepedulian mereka tak bisa kalian sangkal, sisi kemanusiaan PDIP memang luar biasa, bravo PDIP!"

Kalau PDIP melakukan kesalahan/anarkisme, kata kaum munafikin:

"itu pelakunya kan cuma oknum PDIP, jangan bawa2 nama PDIPnya karena itu cuma ulah segelintir oknum, itu cuma individu-individu yang bersalah. Lagian bisa aja itu massa dari luar yang pake baju merah PDIP, bisa aja tokh?

Kalo PDIP(contoh)-nya mah bagus. Bravo PDIP!"

Dukungan untuk FPI "indonesia tanpa JIL" (Jaringan Iblis La'natullah)

HIKMAH JUMLAH ROKA'AT DALAM SHOLAT FARDHU

( kitab sulamul munajat : 18 - karya Syeikh Nawawi Al-bantani )

وحكمة عدد ركعات الصلوات الخمس الشكر علي النعم التي في الحواس الخمس وستر الخطايا منها .
وذلك ان ركعات الصبح ثنتان لان اللمس يدرك النعومة والخشونة فالركعتان للشكر عليهما ولستر الخطايا منهما.
وان ركعات الظهر اربع لان الشم يدرك المشموم من اربع جهات فذلك للشكر علي ذلك ولستر خطاياه.
وان ركعات العصر اربع لان السمع يدرك المسموع من اربع جهات فذلك للشكر علي ذلك ولستر خطاياه.
وان ركعات المغرب ثلاث لان المبصرات من ثلاث جهات أمام ويمين وشمال ولايدرك من وراء فذلك للشكر علي ذلك ولستر خطاياه.
وان ركعات العشاء أربع لان الذوق يدرك أربعة اشياء البرودة والحرارة والمرارة والحلاوة فذلك للشكر علي ذلك ولستر خطاياه

Adapun hikmah jumlah roka'at sholat fardhu yang lima waktu adalah mensyukuri segala ni'mat yang berada pada panca indera.(mata dengan penglihatannya,
hidung dengan penciumannya,telinga dengan pendengarannya,lisan/lidah dengan perasanya,dan kulit dengan perabanya).

- Jumlah roka'at sholat shubuh adalah dua, karena rabaan bisa mengidentifikasi lembut dan kasar,Maka dua rokaat tadi menjadi tanda syukur atasnya dan menghapus dosa atasnya.

- Jumlah roka'at sholat zduhur adalah empat, karena penciuman bisa menemukan aroma dan bebauan dari empat penjuru,karenanya empat roka'at ini menjadi tanda syukur atasnya dan menjadi penghapus dosa atasnya.

- Jumlah roka'at sholat ashar adalah empat, karena pendengaran bisa menemukan/menangkap suara dari empat penjuru, karenanya empat roka'at ini menjadi tanda syukur atasnya dan menjadi penghapus dosa atasnya.

- Jumlah roka'at sholat maghrib adalah tiga,karena pandangan atau penglihatan hanya bisa menangkap objek dari tiga arah,yaitu : dari arah depan, arah kanan dan arah kiri,dan tidak bisa menangkap objek dari arah belakang. karenanya tiga roka'at ini menjadi tanda syukur atasnya dan menjadi penghapus dosa atasnya.

- Dan jumlah roka'at sholat isya adalah empat, karena mencicipi/merasa bisa mengidentifikasi empat perkara : dingin.panas,pahit dan manis. karenanya empat roka'at ini menjadi tanda syukur atasnya dan menjadi penghapus dosa atasnya.

wallahu a'lam

Sholawat Pada Hari Jumat

وأبو نعيم: مَنْ صَلَّى عَلَيَّ يَوْمَ الجُمُعَةِ مائَةَ مَرَّةً جَاءَ يَوْمَ القِيَامَةِ وَمَعَهُ نُور لَوْ قُسِمَ ذلك النُّورُ بَيْنَ الخَلْقِ كُلِّهمْ لَوَسَعَهُمْ

Nabi Muhammad saww. bersabda: Man sholla 'alayya yaumal jum'ati mi-atan marrotin jaa'a yaumal qiyaamati wa ma'ahu nuurun lau qusima dzalikan nuuru bainal kholqi kullihim lawasa'ahum.I

Artinya: Barangsiapa yang membaca sholawat untukku pada hari Jum'at seratus kali, maka akan mendapat cahaya/nur pada hari qiamat, yang sekiranya nur itu di bagi pada semua makhluk, pasti akan cukup baginya. (HR. Abu Na'im, di dalam kitab Irsyadul 'Ibad Ila Sabilirrasyad - Asy Syeikh Zainuddin Al Malibariy)I

Penjelasan: Orang yang membaca sholawat pada hari Jum'at seratus kali maka ia akan mendapatkan cahaya/nur pada hari kiamat, Nabi Muhammad akan mengenali umat-umatnya dengan cahaya, orang yang banyak cahayanya nanti dihari qiamat maka dia akan dikenali Nabi Muhammad dan akan cepat mendapat syafa'at Nabi Muhammad saww. dan akan mudah melewati jembatan sirotol mustaqim, karena dengan nur tersebut dia akan bisa melewati jembatan sirotol mustaqim dengan cepat, sebab api neraka berkata, cepatlah engkau jalan karena cahayamu/nurmu akan dapat memadamkan diriku, sehingga dia akan melewati jembatan sirotol mustaqim tersebut dengan selamat. @shulfialaydrus

Dzikir Ma'iyyah (Asy Syeikh Al Allamah Abdullah bin Sa'ad Bin Sumair).

اللهُ مَعِى اللهُ شَاهِدِى اللهُ حَاضِرِى اللهُ نَاظِرِى اللهُ قَرِيْبٌ مِنِّى
ALLAHU MA'II, ALLAHU SyAAHIDII, ALLAHU HAADhIRII, ALLAHU NAAZhIRII, ALLAHU QORIIBU(N/M) MINNII.
Artinya: Allah bersama saya, Allah menyaksikan saya, Allah ada bersama saya, Allah melihat saya, Allah dekat dengan saya.
Al Habib Hasan bin Sholeh Al Bahr berkata: Wahai saudaraku, jika kamu ingin dipanggil sebagai orang besar di kerajaan langit dan bumi, lalu dimasukkan kedalam kelompok yang tinggi, yakni kelompok para Nabi, Shidiqin dan para Malaikat yang suci, serta ingin agar hatimu hidup dan selalu dalam kebahagiaan, maka tekunilah dzikir ini.
Alfaqir (Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Alaydrus) ijazahkan dzikir Ma'iyyah tersebut bagi siapa saja yang mau mengamalkannya, dzikir ini dibaca sebanyak-banyaknya sehabis sholat lima waktu, minimal dibaca 3x dan dibaca didalam hati 3x sebelum tidur sambil dihayati artinya, maka hatimu akan memperoleh cahaya kebahagiaan dan cahaya kebenaran. (di dalam Kitab Sabilul Muhtadin – Al Habib Abdullah bin Alwi bin Hasan Al Attas, dan kitab Majmu Washaya – Al Habib Hasan bin Sholeh Al Bahr) @shulfialaydrus

Rahasia Surah Al-Kahfi


Rahasia Surah Al-Kahfi
كلنا مسلمون (We All Are Muslims)

Tiada seorang nabi pun diutus ke muka bumi pasti memperingatkan akan bahaya fitnah dajjal di akhir zaman. begitu juga rasulullah -sholallahu 'alaihi wasallam-, bahkan beliau berkata: "seandainya aku masih hidup di saat dajjal datang, maka aku pasti akan menolong kalian"(kurang lebih maknanya seperti itu). namun rasulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- karena betapa cintanya kepada umatnya, maka beliau meninggalkan satu pesan, agar membaca surat al kahfi setiap hari jum'at, agar terhindar dari fitnah dajjal.

Namun perlu dikaji bahwa :

1. apa isi kandungan surat al kahfi....??

2. apa hubungan surat al kahfi dengan dajjal....??

3. bagaimana cara menghindar dari fitnah dajjal....??


1. Isi kandungan surat al kahfi

a. kisah para pemuda kahfi, yang intinya menceritakan ttg fitnah agama. mereka disiksa karena istiqomah dalam agamanya, yaitu agama tauhid.

b. kisah pemilik dua kebun, yang intinya menceritakan ttg fitnah kekayaan.

c. kisah nabi musa as dengan khidir as, yang intinya menceritakan tentang fitnah ilmu. karena berilmu, nabi musa kurang tawadhu, sehingga diperintahkan oleh allah untuk belajar dari nabi khidir, yang akhirnya musa as tidak mampu untuk bersabar.

d. kisah dzulkarnain, yang intinya menceritakan ttg fitnah kekuasaan. yang dengan kekuasaan, orang bisa sewenang-wenang, tidak adil, dst.. namun dzulkarnain adalah gambaran yang sebaliknya, dia adalah pemimpin yang adil, dan menyandarkan semuanya kepada allah.

2. Apa hubungan surat al kahfi dengan dajjal...??

lebih tepatnya, apa hubungan empat kisah di atas dengan dajjal pendusta...??

ternyata dajjal pendusta akan membawa ke-4 fitnah tersebut.

a. fitnah agama, dia bisa menjadikan manusia kafir kepada allah swt, orang yang terpengaruh dengan ajakannya, akan menggadaikan agamanya.

b. fitnah kekayaan, dengan kekayaannya dia bisa mempengaruhi manusia, untuk ingkar kepada tuhannya.

c. fitnah ilmu, dengan ilmunya dia mampu menyesatkan manusia.

d. fitnah kekuasaan, dengan kekuasaannya dia memerintah dengan sewenang-wenang.

3. Bagaimana cara menghindar dari fitnah dajjal...??

a. persahabatan yang shaleh (al kahfi : 28)

b. tidak terikat dengan dunia (al kahfi : 45)

c. tawadhu (al kahfi : 69)

d. ikhlas (al kahfi : 95) ikhlas menyandarkan segala sesuatunya kepada allah

dan sangat tepat mengapa rasulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- menganjurkan kepada kita untuk membaca surat al kahfi setiap hari jum'at.

golongan awal ahli neraka


Jauhi Daripada Menjadi Tiga Golongan Awal Ahli Neraka

Setiap amalan yang hendak dilaksanakan mestilah ikhlas kemata-mata kerana Allah SWT. Allah SWT. tidak akan memandang sesuatu amalan yang dilaksanakan kerana riyak atau untuk mendapat pujian daripada manusia.

Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud : "Barangsiapa beramal kerana riyak, Allah akan menolak amal itu pada hari kiamat." (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)

Abu Hurairah r.a. berkata, "Aku telah mendengar Rasulullah SAW. bersabda, "Allah SWT berfirman yang bermaksud, 'Aku adalah Dzat Yang paling kaya dari persekutuan-persekutuan yang ada. Barangsiapa beramal dengan suatu amalan bercampur dengan syirik (persekutuan) di dalamnya antara Aku dengan selain Aku, Aku akan meninggalkannya dan apa yang dipersekutukan itu'." (Hadis Riwayat Muslim).

Sufyan Ash-Ashbahiny bercerita kepada 'Uqah ibn Muslim bahawa semasa memasuki Madinah, dia melihat orang sedang mengerumuni Abu Hurairah r.a. Sufyan pun menghampirinya, lalu dia duduk di hadapan Abu Hurairah yang sedang menyampaikan hadis kepada jemaah itu. Ketika Abu Hurairah berdiam diri seketika, Sufyan meminta agar dia menyampaikan hadis yang benar-benar difahami untuk dihayati. Abu Hurairah pun bersetuju seraya berkata. "Akan aku sampaikan kepadamu satu hadis yang telah disampaikan Rasulullah SAW kepadaku" Selepas berkata begitu,tiba-tiba Abu Hurairah menangis tersedu-sedu hingga hampir pengsan.

Kemudian dia diam sebentar dan setelah kembali tersedar dia berkata, "Akan aku sampaikan kepadamu satu hadis yang telah disampaikan Rasulullah SAW kepadaku di rumah ini,tidak ada orang lain selain aku dan baginda." Tiba-tiba Abu Hurairah menangis kembali tersedu-sedu sehingga hampir pengsan.

Ketika itu Abu Hurairah kembali sedar dan dia menceritakan : "Bahawa pada hari kiamat nanti, Allah SWT akan turun kepada hambanya untuk memberikan keputusan kepada mereka. Setiap umat ketika itu berlutut. Golongan terawal yang akan dipanggil adalah "orang alim" , orang kaya dan orang yang berperang di jalan Allah SWT.

Allah SWT bertanya kepada orang alim itu,"Bukankah Aku telah mengajarkanmu kitab yang telah Aku turunkan kepada rasul-Ku?"

Orang itu menjawab. "Benar,wahai Tuhan.''

Allah SWT kembali bertanya. ''Apa yang engkau kerjakan dengan ilmu yang kau miliki?''

Orang tersebut menjawab, ''Dengannya aku beribadat kepada-Mu di malam hari dan siang hari''

Malaikat berkata kepadanya, "Engkau berdusta".

Allah SWT berfirman "Engkau hanya ingin dikatakan bahawa engkau seorang yang alim''.

Kemudian dipanggil orang kaya. Allah SWT berfirman, ''Engkau telah Aku beri rezeki sehingga berkeadaan cukup".

Orang itu menjawab, ''Benar wahai Tuhan''.

Allah SWT kemudian bertanya, ''Apa yang telah engkau kerjakan dengan hartamu itu?'',

Dia menjawab, ''Dengannya aku bersillaturrahim dan juga bersedekah.''

Allah SWT berfirman kepadanya, "Engkau dusta".

Malaikat juga berkata begitu. Allah SWT berfirman, ''Engkau hanya ingin dikatakan bahawa engkau seorang dermawan.''

Kemudian didatangkan orang yang terbunuh selepas berperang di jalan Allah SWT.

Maka Allah SWT berfirman, ''Apa yang menyebabkanmu terbunuh?''

Dia menjawab, ''Telah diperintahkan kepadaku untuk berjihad di jalan-Mu, maka aku berperang sehingga terbunuh.''

Maka Allah SWT berfirman kepadanya ,''Engkau berdusta, malaikat juga berkata begitu."

Allah SWT berfirman, ''Engkau hanya ingin dikatakan bahawa engkau seorang yang berani''.

"Kemudian Rasulullah SAW menepuk lututku sambil bersabda, ''Wahai Abu Hurairah, ketiga-tiga orang itu adalah orang-orang yang pertama sekali merasakan seksaan api neraka pada hari kiamat.''"

Berdasarkah hadis di atas jelaslah kepada kita bahawa amalan yang kita lakukan jika tidak ikhlas kerana Allah SWT dan ada matlamat dan tujuan yang lain maka ianya tidak akan di terima oleh Allah SWT. Amalan tersebut akan menjadi debu-debu yang berterbangan dan tidak ada nila di sisi Allah SWT.

Ada orang bertanya bagaimana hendak mengetahu sesuatu amalan itu ikhlas atau tidak?, sedangkan ikhlas itu terletak di hati. Tidak ada sesiapa pun mengetahuinya melainkan Allah SWT.

Memang benar ikhlas itu terletak di hati. Jika kita sendiri hendak mengesan amalan yang kita buat itu ikhlas atau pun tidak maka tandanya kita lebih suka rahsiakan daripada menceritakan kepada orang lain. Boleh di ceritakan dengan syarat ada keperluan sebagai pengajaran dan ikutan . Sedekah yang lebih baik adalah sedekah yang dilakukan secara sembunyi tanpa diketahui oleh orang lain hinggakan tangan kiri tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanan.

Bila berdakwah dan berjihad dijalan Allah SWT tidak mengharapkan ganjaran atau pun pujian orang ramai. Di hina atau di puji tidak akan melemahkan semangat atau menjadi lebih semangat, kerana tidak ada balasan ganjaran yang lebih baik melainkan ganjaran daripada Allah SWT.

antara fasion dan imej islam



Pakai Legging dan Berseluar Ketat Bersama Tudung Mencemarkan Imej Islam.

Pemandangan wanita bertudung dengan seluar ketat, baju ketat, baju nipis dan singkat sudah menjadi halua mata setiap hari apabila kita bersiar di Pasaraya atau di Pusat Pengajian Tinggi. Tak kurang juga pakaian wanita yang bertudung lebih seksi daripada wanita tidak bertudung. Tidak kurang juga wanita bertudung lebih teruk perangainya daripada wanita tidak bertudung.

Tanda Benarnya Sabda Rasulullah S.A.W..

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,:“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)


BERTUDUNG IKUT SYARIAT ATAU IKUT FESYEN SEMATA-MATA?

Bila wanita menjaga auratnya dari pandangan lelaki bukan mahram, bukan sahaja dia menjaga maruah dirinya, malah maruah wanita mukmin keseluruhannya.Harga diri wanita terlalu mahal. Ini kerana syariat telah menetapkan supaya wanita berpakaian longgar dengan warna yang tidak menarik serta menutup seluruh badannya dari kepala hingga ke kaki.

Kalau dibuat perbandingan dari segi harta dunia seperti intan dan berlian, ianya dibungkus dengan rapi dan disimpan pula di dalam peti besi yang berkunci.
Begitu juga diumpamakan dengan wanita, kerana wanita yang bermaruah tidak akan mempamerkan tubuh badan di khalayak umum.

Mereka masih boleh tampil di hadapan masyarakat bersesuaian dengan garisan syarak.Wanita tidak sepatutnya mengorbankan maruah dan dirinya semata-mata untuk mengejar pangkat, darjat, nama, harta dan kemewahan dunia.

Menyentuh berkenaan pakaian wanita, Alhamdulillah sekarang telah ramai wanita yang menjaga auratnya, sekurang-kurangnya dengan memakai tudung.Dapat kita saksikan di sana sini wanita mula memakai tudung..Pemakaian tudung penutup aurat sudah melanda dari peringkat bawahan hingga kepada peringkat atasan.Samada dari golongan pelajar-pelajar sekolah hinggalah kepada pekerja-pekerja pejabat-pejabat.

Walaupun pelbagai gaya tudung diperaga dan dipakai, namun pemakaiannya masih tidak lengkap dan sempurna.Masih lagi menampakkan batang leher, dada dan sebagainya.Juga ada yang memakai tudung, tetapi pada masa yang sama memakai kain belah bawah atau berseluar ketat dan sebagainya.Pelbagai warna dan pelbagai fesyen tudung turut direka untuk wanita-wanita Islam kini.

Ada rekaan tudung yang dipakai dengan songkok di dalamnya, dihias pula dengan kerongsang (broach) yang menarik.Malah labuci warna-warni dijahit pula di atasnya.Dan berbagai-bagai gaya lagi yang dipaparkan dalam majalah dan surat khabar fesyen untuk tudung.

Rekaan itu kesemuanya bukan bertujuan untuk mengelakkan fitnah, sebaliknya menambahkan fitnah ke atas wanita.Walhal sepatutnya pakaian bagi seorang wanita mukmin itu adalah bukan sahaja menutup auratnya, malah sekaligus menutup maruahnya sebagai seorang wanita.

Iaitu pakaian dan tudung yang tidak menampakkan bentuk tubuh badan wanita, dan tidak berhias-hias yang mana akan menjadikan daya tarikan kepada lelaki bukan mahramnya.Sekaligus pakaian boleh melindungi wanita dari menjadi bahan gangguan lelaki yang tidak bertanggungjawab.

Bilamana wanita bertudung tetapi masih berhias-hias, maka terjadilah pakaian wanita Islam sekarang walaupun bertudung, tetapi semakin membesarkan riak dan bangga dalam diri.Sombong makin bertambah, lalu jalan mendabik dada.Terasa tudung kitalah yang paling cantik, up-to-date, sofistikated, bergaya, ada kelas dan sebagainya.Bertudung, tapi masih ingin bergaya.

Kesimpulannya, tudung yang kita pakai tidak membuahkan rasa kehambaan.Kita tidak merasakan diri ini hina, banyak berdosa dengan Tuhan mahupun dengan manusia.Kita tidak terasa bahawa menegakkan syariat dengan bertudung ini hanya satu amalan yang kecil yang mampu kita laksanakan.Kenapa hati mesti berbunga dan berbangga bila boleh memakai tudung?

Ada orang bertudung tetapi lalai atau tidak bersembahyang.Ada orang yang bertudung tapi masih lagi berkepit dan keluar dengan teman lelaki.Ada orang bertudung yang masih terlibat dengan pergaulan bebas.Ada orang bertudung yang masih menyentuh tangan-tangan lelaki yang bukan mahramnya.
Dan bermacam-macam lagi maksiat yang dibuat oleh orang-orang bertudung termasuk kes-kes besar seperti zina, khalwat dan sebagainya.

Jadi, nilai tudung sudah dicemari oleh orang-orang yang sebegini.Orang Islam lain yang ingin ikut jejak orang-orang bertudung pun tersekat melihat sikap orang-orang yang mencemari hukum Islam.

Boleh dikatakan setiap hari kaum lelaki berperang dengan nafsu, sakit jiwa dan mental dibuatnya boleh dikatakan setiap hari hidup ni berhadapan dengan perempuan-perempuan yang menghairahkan depan belakang kanan kiri.

Bagaimana lelaki-lelaki ISLAM di luar sana mahu menahan nafsu..?
Bila tengok perempuan ISLAM pakai ketat dan seksi?

Andai saja wanita mengerti apa yang di pikirkan seorang laki-laki ketika melihat mereka berpakaian seksi, saya yakin mereka pasti tak mau tampil seperti itu lagi. Kecuali, bagi mereka yang memang sudah punya niat untuk menarik lelaki dengan aset berharga yang mereka ada.

Silahkan di Tag/Share….Semua untuk Umat dan Syiar Islam, Silahkan saling bantu Tag sahabat-sahabat yang lain.

❀ Jazzakumullahu khayran wa Barakallahu fiikum. ❀

"Sikap buruk merusak perbuatan baik, seperti cuka merusak madu"

 
Free Web Hosting | Top Web Hosting | Great HTML Templates from easytemplates.com.