"Allah akan menolong seorang hambanya, selama hamba itu senantiasa menolong saudaranya" (HR. Muslim)

Sholat Istisqo yg membawa Hidayah

Satu saat , ada sekumpulan orang yang tengah mengadakan upacara pengorbanan. 

Dalam upacara itu sang Dukun yang memimpin upacara telah siap menghujamkan sebilah pisau ke dada gadis cantik yang dijadikan persembahan bagi Dewa Hujan.

Kekeringan hebat yang menyengsarakan penduduk dusun itu telah berjalan terlalu lama. Gadis itu adalah gadis ketiga yang dipersembahkan ke altar eksekusi setelah yang dua lainnya belum juga membuat hujan turun dari langit.

Dari kejauhan Syekh Malik Ibrahim berteriak lantang mencegah praktik kesyirikan itu, tetapi terlambat, ujung pisau telah sampai ke dada si gadis malang, namun keajaiban terjadi, pisau itu tak mampu menembus dadanya. Si dukun merasa ada kekuatan gaib yang menghadang tenaganya menakan pisau ke dada. Sampai kemudian si dukun terlempar jauh.

Tahulah si dukun setelah Syekh Malik mendekat, dan kejadian itu adalah ulah laki-laki asing yang berdiri didepannya. Dengan rasa marah menggumpal, si dukun menanyakan kenapa Syekh Malik menghalangi pelaksanaan upacara itu.

“Sudah berapa gadis yang dikorbankan?” tanya Syekh Malik. “Dua,” jawab si dukun itu. “Apakah setelah dua nyawa itu melayang, hujan turun?” tanya Syekh Malik lagi.

Si dukun terdiam. Memang setelah dua persembahan lalu, Dewa Hujan belum juga bermurah hati menurunkan airnya. Tetapi ia meyakini setelah yang ketiga ini, Dewa Hujan akan mengabulkan permohonannya, yang juga merupakan permohonan semua penduduk dusun itu.

Sesaat setelah menyadari kondisi yang dialami penduduk, Syekh Malik berujar, “Bila hujan dapat turun, masihkah kalian akan mengorbankan gadis ini?”.

“Yang kami inginkan adalah hujan, tuan. Jika hujan turun, kami akan bebaskan gadis itu,” ujar seorang penduduk.

Syekh Malik lalu menjalankan shalat sunnah minta hujan, Shalat Istisqa’. Keikhlasan dan ketaqwaannya yang tinggi membuat shalat itu menemui makbulnya. Hujan turun dengan deras, mengakhiri kekeringan dari tanah dusun tersebut.

Orang-orang yang menyaksikan itu menjadi takjub dan tak kepalang gembiranya. Mereka serentak bersujud seperti menyadari bahwa Syekh Malik adalah seorang dewa. Tetapi Syekh Malik segera mencegah dan menyuruh mereka bangkit. Dengan lembut ia menjelaskan semua adalah berkat keagungan Allah, Tuhan yang sebenarnya, Tuhan yang tidak mereka kenal.

Dengan sebab takjub dan mendapat pencerahan dari sebuah tanda kebesaran Allah yang baru lewat tadi, orang-orang itu menyatakan ketertarikannya pada Islam.

Mereka ingin memeluk Islam dan belajar mengenai ajarannya

.Syekh Maulana Malik Ibrahim
dikenal dg Syekh Maghribi, yang berarti “guru dari Barat”.


Ayahnya adalah Barebat Zainul Alam, seorang ulama.

Konon ayahnya inilah yang menitahkan Syekh Malik agar menyebarkan agama Islam di Jawa yang waktu itu pemerintah dipegang oleh Majapahit.

Stamford Raffle, yang menjadi Gubernur Jenderal Inggris untuk Jawa (1781-1826) menulis dalam bukunya, History of Java, bahwa Syekh Malik adalah keturunan Sahabat Nabi, Ali Bin Abi Thalib. Dituliskannya bahwa Syekh Malik adalah keturunan yang ke-16.

Tiba di Gresik Syekh Malik kemudian juga dikenal sebagai SUNAN GRESIK ...

Di sana ia mulai melancarkan dakwahnya.
Kedatangannya menyebarkan kesejukan bagi penduduk desa itu.

Tak pernah tangannya berat untuk menolong orang. Ia juga mempunyai kepandaian mengobati berbagai penyakit.

Demikianlah Syekh Malik benar-benar menjadi GURU bagi rakyat.

Tahun 1419 M, wali songo nomor satu ini wafat.

Ajarannya di kemudian hari dilanjutkan oleh sunan-sunan lain sampai Islam dengan kalimat Allah-nya benar-benar tegak di tamah JAWA dan sekitarnya.....

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَيه وَ عَلَىآلِهِ وَ أَصْحَابِه

Kalam Habib Umar Bin Hafidz


Jika semua perbuatan baik Anda ditempatkan di salah satu sisi timbangan dan satu sholawat dari Allāh ditempatkan di sisi lain, sholawat dari Allāh akan lebih besar daripada semua amal baikmu. Amal baik anda tidak dapat dibandingkan dengan tindakan Tuhan semesta alam. Bahkan tidak hanya amalan Anda, tetapi semua tindakan yang baik dari seluruh ciptaan dari zaman Adam sampai hari kiamat ditempatkan pada salah satu sisi timbangan dan satu sholawat dari Tuhan semesta alam ditempatkan di sisi lain, sholawat dari Allāh akan lebih besar daripada semua amal baik tersebut. Itu adalah satu sholawat dari Allah. Bagaimana kalau sekitar sepuluh sholawat yang Allāh anugerahkan pada kita dalam pertukaran untuk satu sholawat yang kita ucapkan untuk Nabi Muḥammad (semoga Allah memberkatinya dan memberinya damai)?
Sholawat untuk Nabi gubahan habib Ali Bin Muhammad Bin Husein AlHabsyi (simtudduroor)
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ مِفْتَاحِ بَابِ رَحْمَةِ اللَّهِ، عَدَدَ مَا فِي عِلْمِ اللَّهِ، صَلاةً وَسَلامًا دائِمَيْنِ بِدَوَامِ
مُلْكِ اللَّهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
اللَّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ و بَارِكْ على سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ أَوَّلِ مُتَلَقٍّ لِفَيْضِكَ الأَوَّل، وأَكْرَمِ حَبِيبٍ تَفَضَّلْتَ عَلَيْهِ فَتَفَضَّلَ و
على آلِهِ و صَحْبِهِ و تَابِعِيهِ و حِزْبِهِ ما دَامَ تَلَقِّيِهِ مِنْكَ و تَرَقِّيِهِ إِلَيْكَ و إِقْبالُكَ عَلَيْهِ و إِقْبَالُهُ عَلَيْكَ و شُهُودُهُ لَكَ و
انْطِراحُهُ لَدَيْكَ صَلاةً نَشْهَدُكَ بِها مِنْ مِرَآتِهِ و نَصِلُ بِها إلى حَضْرَتِكَ مِنْ حَضْرَةِ ذاتِهِ قائِمِينَ لَكَ و لَهُ بِالأَدَبِ
الوَافِرِ مَغْمُورينَ مِنْكَ ومِنْهُ بِالمَدِدِ البَاطِنِ و الظَّاهِرِ.
Ket. Foto, habib Umar berada di ruangan tempat Habib Ali menyusun Simtudduroor dan semua tulisannya..

Jangan menjadi orang tua yang bengis dan otoriter


Baru diberi kekuasaan sedikit bagai seorang Raja dan Ratu di Rumahnya, mengapa memerintah dengan bengis ? Lantas menganiaya anaknya sendiri ketika mereka bersalah.

Cacian dan pukulan melayang, serta cubitan keras hingga biru menghiasi sekujur tubuh anak.

Dimana Rasa Kasih sayangmu wahai orang tua ?

Sedangkan Allah Subhanahu wata'ala yang Maha Kuasa, memiliki sifat Rahman danRahim

Bahkan, Nabi Muhammad Shollallahu 'alaihi wasallam diutus untuk menyebarkan Cinta /
Rahmat (kasih sayang) dan ajaran Islam di sebar dengan Cinta / Rahmat / Kasih sayang pula

Ingatlah !
Allah Ta'ala akan mencabut sifat belas kasih apabila orangtua tidak menyayangi anak anaknya.

Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tiada kuasa aku (menolong kamu) jika Allah telah mencabut sifat belas kasih dari hatimu." (HR Bukhari)

Setiap orangtua wajib memberikan rasa cinta yang tulus pada anak-anaknya....

Jangan menjadi orang tua yang bengis , kejam dan Otoriter,
Dan jangan pula lemah dalam mendidik ,
artinya semua nafsu anak diumbar.

Anak anak kandung adalah generasi penerus kita, mereka lahir bukan atas kehendaknya.

Mereka adalah amanah Allah Ta'ala yg harus dijaga dan di didik dengan penuh kasih sayang,
Doa mereka untuk ke dua orang tuanya, sampai ke Alam Bardzah....

Apabila mereka dididik menjadi anak sholih maka ke dua orang tuanya di akhirat kelak akan mendapatkan mahkota dari cahaya.
Ini berkat amalan anak anakmu yg meng amalkan al Qur'an.

عن معاد الجهني رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم " من قرأ القرآن وعمل بما فيه ألبس والداه تاجا يوم القيامة ضوءه أحسن من ضوء الشمس فى نيوت الذنيا لوكانت فيكم فما ضنكم بإلذي عمل بهذا

Dari Mu'adz Al-Juhanni R.A berkata:
Rosulullah shola allahu 'alaihi wasalam bersabda

" Barangsiapa membaca Al-qur'an dan mengamalkan apa yang terkandung didalamnya,
maka kedua orangtuanya akan dikenakan Mahkota pada hari kiamat yang cahayanya melebihi cahaya matahari seandainya ada didalam rumah-rumah kalian didunia ini, maka bagaimanakah perkiraanmu mengenai orang yang mengamalkannya ???".
(H.R. Ahmad, Abu Dawud - At-Targhib)

Hai Para Orang Tua,
Akan kau bawa kemanakah anak anakmu itu ?

Berlemah lembutlah pada mereka,
Dan berikan mereka kasih sayang yang penuh dan jangan membonsai kasih pada mereka sehingga mereka menjadi liar karena kurang kasih sayang orang Tua....

Mereka bagai kertas putih , orang tuanyalah yang menjadikan mereka , Majusi, Yahudi, Nasrani

maka yang bertanggung jawab penuh terhadap perilaku si anak adalah orang tua sebagaimana dalam hadits Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam

"Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah, kedua orang tuanya lah yang membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi."
(HR.Bukhari).

BULAN PURNAMA (Ayyamul Bidh)





Bismillahir Rohmaanir Rohiim

Tahukah wahai Saudaraku ,
Energi Bulan Purnama itu sangat besar pengaruhnya bagi Bumi.
Maka inipun sangat pula mempengaruhi struktur ion2 di dalam tubuh kita.

Jika Air Laut pasang saat Bulan Purnama, maka kandungan air di Tubuh kita pun berpengaruh...

Saat Bulan Purnama, adalah saat yg baik untuk bekam krn racun2 tubuh sedang berada di permukaan kulit dan pori pori kita membesar.

Pengaruh lain bagi tubuh adalah,
Emosi meningkat ,
mengapa ?
Krn ada ion ion ttt d tubuh kita yg tertarik ke permukaan kulit shgg kerja otak menjadi luar biasa dan efeknya menyebabkan gelombang emosi terganggu ,
mengapa terganggu ?
Ya kesempatan ini dipakai oleh para jin untuk melumpuhkan manusia lewat hawa nafsu.....krn adanya pengaruh dari gelombang energi yang kuat dari Bulan Purnama itu....

Maka biasanya pada Bulan purnama, tingkat kejahatan meningkat...

Bagaimana dengan kesehatan ?
Nah tingkat kesehatan pun menurun, artinya banyak yang sakit...

Bagaimana meng antisipasi ini semua?
Dengan Puasa.
Puasa selama Bulan Purnama (3 Hari) , akan menetralisir ion2 di dalam Tubuh kita...

Yuk kita simak Hadis ini

انَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَأْمُرُنَا أَنْ نَصُومَ الْبِيضَ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ . وَقَالَ هُنَّ كَهَيْئَةِ الدَّهْرِ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan Hijriyah).”
Dan beliau bersabda, “Puasa ayyamul bidh itu seperti puasa setahun.” (HR. Abu Daud no. 2449 dan An Nasai no. 2434.)

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُفْطِرُ أَيَّامَ الْبِيضِ فِي حَضَرٍ وَلَا سَفَرٍ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada ayyamul biidh ketika tidak bepergian maupun ketika bersafar.” (HR. An Nasai no. 2347. ) Sanadnya HASAN

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَيه وَ عَلَىآلِهِ وَ أَصْحَابِه

Belajar dari TANAH yg Tetap MULIA Meski Dihina






Bismillah.....

Lihatlah Tanah.
Tanah selalu bertempat di bawah kaki, bahkan selalu di injak injak SEMUA MakhlukNYA,
Bahkan pd tanahlah orang membuang Sampah,
Pada Tanah pula tempat menanam semua bangkai mayat .

Tanah selalu Tawadhu , meski di takdirkan terhina krn selalu di injak injak dan diludahi...

namun ALLAH TA'ALA MEMULIAKAN tanah sbg bahan pembuatan makhluk Mulia bahkan lebih Mulia dari Malaikat yaitu MANUSIA, ...yang di sanalah mengalir NUR Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam yg diMULIAKAN ALLAH TA'ALA sebagai KEKASIH ALLAH TA"ALA...

Dari Tanah kita belajar Tawadhu dan tidak sombong.

Tanah meski nampak Hina dan kotor, namun ia di MULIAKANNYA dg diamanahkanNYA sebagai tempat tumbuh aneka warna warni bunga cantik dan harum,
Tempat aneka Tanaman ,Buah, Padi padian, Gandum, dan Sayuran yg semua dimanfaatkan MakhlukNYA ...

Dari Tanah kita dapat Belajar Ikhlas bahkan membuang Dendam .

Bukankah Dendam yg di simpan di hati bagaikan menyimpan sampah dan Bangkai yg membusuk ?

Maka dari Tanah kita dapat belajar bagaimana menetralkan berbagai macam bau busuk seperti
BANGKAI dan SAMPAH,....

Jika dari Tanah kita belajar Tawadhu, maka Tawadhu yang Tulus akan selalu menghasilkan manfaat dan Barokah bagi seluruh Alam....

Jika Tanah dapat menyimpan kekayaan Alam yg terpendam di dalamnya, seperti Danau yg sejuk, Emas, Bebatuan perhiasan Intan Berlian, Batu Zamrud, Aqik dll,
Bahkan dapat menyimpan kekayaan Alam lain yang indah....
Maka di Hati lah terletak Kekayaan Sejati yang sesungguhnya.....

Jika Tanah dipakai Tempat Sujud,
Maka Hati kita pun dapat dipakai tempat untuk Sujud dan dapat pula di ibaratkan sebagai Bait Allah Ta'ala ketika hati ber Tawaf pdNYA (Dzikir)

Subhanallah...
Allahu Akbar...
Alhamdulillah.....

Shollu 'alan Nabiiy Shollallahu 'alaihi wasallam
((Mutiara Qolbu))

Nasihat Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam kepada Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra







Ketahuilah wahai Ali, 
RIZKI Manusia ditangan Allah,

Sedangkan KESUSAHAN tidak dapat menyebabkan MELARAT dan TIDAK BERMANFAAT, hanya saja Engkau mendapat PAHALA atas itu.....

Jadilah Engkau seorang yang ber syukur , Ta'at dan Tawakal, Niscaya engkau akan menjadi teman Allah Ta'ala....

Aku (sayyidina Ali ra) berkata :
Atas hal apa aku bersyukur kpd Allah Subhanahu Wata'ala ?

Rasulullah Shollallahu'alaih wasallam menjawab, :
" Atas Agama Islam"

Aku (Sayyidina Ali ra) bertanya :
" apakah yg harus kulakukan ?"

Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam menjawab :
" Tiada daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah yg MahabTinggi , dan Agung"

Aku (sayyidina Ali ra) bertanya lagi:
" apa yg harus ku tinggalkan ?

Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam menjawab :
KEMARAHAN

Karena meninggalkan KEMARAHAN itu dapat memadamkan KEMARAHAN Allah Subhanahu wata'ala yg Maha mulia dan MEMBERATKAN TIMBANGAN serta menuntun ke Surga.....

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّم وَبَارِك وَكَرِّم وَعَظِم عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِهِ وَصَحبِهِ اَجمَعِين

Disadur dari kitab
Terjemah Petuah usfuriyah
Karangan Asy Syeikh Muhammad bin Abdurrahman al Usfuri..

DIALOG MALAIKAT JIBRIL dengan RASULULLAH SHOLLALLAHU 'ALAIHI WASALLAM Tentang NERAKA


Malaikat Jibril bercerita tentang api neraka. 

Bahwa ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala, telah menyalakan api neraka itu selama 1.000 tahun, sehingga apinya menjadi merah padam bernyala-nyala..

Lalu dipanaskan lagi 1.000 tahun,lantaran suhu panasnya,api itu berubah warna menjadi putih.Lalu ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala memanaskannya selama 1.000 tahun lagi, hingga apinya berubah hitam pekat dan gelap.

“Jika ada manusia yang dilemparkan ke dalamnya, maka sekejap saja langsung akan musnah,” ujar Jibril pun menangis.

“Mengapa engkau menangis Ya Jibril,” tanya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam.

“Aku takut kepada jiwaku,” ucap Jibril.

“Bukankah engkau adalah malaikat, yang tidak mungkin berbuat maksiat kepada ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala,” kata Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam.

“Benar, akan tetapi takdir ALLAH bisa berlaku atas siapa saja.

Bukankah IBLIS itu asalnya adalah penduduk surga, lalu berlaku takdir ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala atasnya. Hingga Iblis menjadi penghuni Neraka” urai Jibril.

---------------------------------

Ya Robb......
Jauhkanlah kami semua dari siksa api neraka &jadikanlah kami golongan orang2 yang beriman yang menjadi penghuni surgaMU.........

Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin

"Sikap buruk merusak perbuatan baik, seperti cuka merusak madu"

 
Free Web Hosting | Top Web Hosting | Great HTML Templates from easytemplates.com.